Lampung, 4 Juni 2024 – Pemadaman listrik berkepanjangan kembali melanda wilayah Lampung, menyebabkan keresahan di kalangan warga. Gangguan ini terjadi sejak Senin pagi dan belum ada kepastian kapan aliran listrik akan kembali normal.
Warga di berbagai daerah, termasuk Bandar Lampung, Metro, dan Lampung Selatan, mengeluhkan aktivitas sehari-hari yang terganggu. “Kami kesulitan melakukan pekerjaan rumah, anak-anak tidak bisa belajar online, dan usaha kami terhambat,” ujar Rahma, seorang warga Bandar Lampung.
Pihak PLN Distribusi Lampung menjelaskan bahwa gangguan ini disebabkan oleh kerusakan pada salah satu gardu induk utama. “Kami sedang berusaha memperbaiki kerusakan secepat mungkin. Tim teknis sudah bekerja di lapangan sejak pagi,” kata Hendra, juru bicara PLN Lampung.
Namun, penjelasan tersebut belum sepenuhnya meredakan kegelisahan warga. Banyak yang mengeluhkan minimnya informasi dan kejelasan mengenai kapan listrik akan pulih. “Setidaknya kami butuh kepastian kapan listrik akan kembali menyala, agar bisa merencanakan aktivitas kami,” ujar Budi, seorang pedagang di Pasar Bawah.
Sementara itu, beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit dan kantor pemerintahan terpaksa mengandalkan generator cadangan untuk memastikan pelayanan tetap berjalan. “Kami harus menggunakan genset untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berlangsung, terutama di unit gawat darurat,” ungkap dr. Lisa, kepala rumah sakit umum daerah setempat.
Pemadaman listrik ini juga berdampak pada sektor ekonomi. Banyak toko dan industri kecil mengalami penurunan produktivitas. “Kami mengalami kerugian karena produksi terhenti. Semoga masalah ini cepat teratasi,” keluh Suryono, pemilik usaha konveksi di Metro.
Warga berharap pemerintah daerah dan PLN bisa segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini. “Kami berharap pihak berwenang lebih siap dalam mengatasi situasi darurat seperti ini di masa depan,” kata Lina, seorang ibu rumah tangga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan listrik akan kembali normal, namun upaya perbaikan terus dilakukan. Warga diimbau untuk tetap tenang dan bersabar, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari pihak terkait.
Penulis: Dimas Syahrul Allam