Mahasiswa Sisfo UIN RIL Unjuk Karya Digital Berbasis SDGs dalam IT FEST 2.0

Mahasiswa Sisfo UIN RIL mempresentasikan proyek Smart City dalam IT FEST 2.0 (Sumber foto: Panitia IT FEST 2.0)

Bandar Lampung– Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (Sisfo) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung memamerkan karya digital berbasis tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam kegiatan IT FEST 2.0 yang digelar di lobi Gedung Saintek. Senin (19/5/2025).

Dengan mengusung tema “Sistem Informasi dan Inovasi Digital untuk Mewujudkan Generasi Emas pada 2045”. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Biro AUPKK, Dr. H. Juanda Naim, M.H., mewakili Rektor UIN RIL. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat inovasi mahasiswa dan menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi digital dan pembangunan berkelanjutan.

“Peran sistem informasi dan inovasi digital sangat vital. SDGs bukan hanya daftar target global, tetapi komitmen moral kita bersama untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Mahasiswa jangan hanya menjadi pengguna teknologi, tapi harus tampil sebagai pencipta solusi,” tegas Dr. Juanda yang dikutip dari laman uinradenintan.ac.id..

Beliau juga menyoroti keterkaitan teknologi informasi dengan poin SDGs seperti pendidikan berkualitas (SDG 4), industri dan inovasi (SDG 9), serta kemitraan global (SDG 17). Semangat ini selaras dengan visi besar UIN RIL dalam mewujudkan internasionalisasi, digitalisasi, dan kemandirian kampus melalui slogan SIDIGI: Solusi Informasi Digitalisasi Inovasi.

Beberapa karya mahasiswa yang menarik perhatian pengunjung di antaranya: Aplikasi Mobile: Sosiologi Agama, Wellness 360, Aku Laut Lampung, Self Care Assistant, MindfulMe, EduSmart, Chatbot AI, Islamic Learning, Cerdas Berbahasa Inggris, dan Al-Fikrah. Aplikasi Web: FoodRescue, Klinik Medika Utama, Sistem Presensi Kelas, dan Sistem Pelaporan Limbah dan Lingkungan. IoT

(Internet of Things): VoiceKey (Pintu Otomatis Suara), Smart Bookshelf Indicator, Smart Lamp, Jemuran Pintar (Smart Cloth), dan IoT Smart City.

Dosen pengampu Mezan El Khairi Kesuma, M.T.I. menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menguji kemampuan teknis mahasiswa dalam membuat aplikasi, tetapi juga mengasah daya pikir kritis mereka di tengah kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“AI bisa bantu coding dan desain, tapi yang tidak bisa digantikan adalah critical thinking. Dari IT FEST ini, kami berharap mahasiswa makin tajam dalam berpikir dan peka terhadap isu-isu sosial,” jelas Mezan yang dikutip dari laman uinradenintan.ac.id.

Tak hanya sekadar pameran, IT FEST 2.0 juga menjadi ruang kolaboratif antarmahasiswa dalam menciptakan inovasi yang berdampak. Dosen pengampu mata kuliah SDGs, Yurika Witazora, M.Pd., berharap kegiatan ini bisa menjadi program rutin yang mendorong aksi nyata mahasiswa terhadap isu- isu keberlanjutan global.

Reporter : Ilma Wati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *