
Pemadaman listrik yang terjadi di Sumatra, termasuk di Sumatera barat, telah berdampak pada masyarakat. Gangguan transmisi SUTT 275 kV interkoneksi Sumatera, Jalur Lahat – Lubuklinggau, menyebabkan pemadaman listrik yang terjadi pada Selasa, 4 Juni 2024, dan berlangsung hingga Rabu, 5 Juni 2024.
Dampak pemadaman listrik ini sangat signifikan, terutama pada sektor bisnis dan industri. Sejumlah pelanggan di Sumatera Barat mengalami pemadaman listrik lebih dari 24 jam, dengan sekitar 900 ribu pelanggan yang kembali menyala pada Rabu pagi. PLN telah mengklaim normalisasi listrik di wilayah tersebut sudah kembali normal 100 persen.
Untuk mengurangi dampak, PLN telah memberikan kompensasi berupa pemotongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terkena dampak pemadaman listrik total atau blackout. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga mendorong PLN memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terkena dampak.
Masyarakat di beberapa wilayah, seperti Riau, Lampung, dan Bengkulu, mengeluh karena listrik padam lebih dari 12 jam. Warga di beberapa tempat mengalami kesulitan beraktivitas karena kebutuhan air, masak, dan lain-lain memerlukan listrik. Beberapa warga juga mengalami kerugian akibat padamnya listrik, seperti pedagang yang mengalami kerugian karena pelanggan kabur.
PLN telah mengklaim bahwa pemulihan akan dilakukan secara bertahap, dengan penormalan dilanjutkan ke jaringan distribusi pelanggan lain yang masih terdampak padam. Mereka juga telah menerjunkan ratusan petugas yang terus bersiaga di lapangan dan di pusat kontrol untuk pemulihan seluruh sistem