Peter Suwarno membahas dampak bahasa konsumtif terhadap ekologi dalam Guest Lecture di UIN RIL. (Dok. Humas UIN RIL)
Bandar Lampung — Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) kembali hadirkan guest lecture dengan membahas konsumerisme terhadap krisis ekologi. (Kamis, 22/05/25)
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Teater Lt.2 dengan mengusung tema “The Language of Consumerism That Destroys the Indonesian Ecosystem,” dan bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak dan membahas pengaruh bahasa dalam konsumerisme yang berdampak negatif terhadap ekosistem Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh Muhammad Ridho Kholid, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan turut dihadiri oleh Assoc Prof Peter Suwarno dari School of International Letters and Cultures, Arizona State University, Amerika Serikat, serta dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) maupun mahasiswa dari prodi lain.
Dalam sambutannya, Muhammad Ridho Kholid, M.Pd, menyampaikan bahwa Prodi PBI merupakan salah satu prodi unggulan UIN RIL yang tidak hanya memperkuat mutu akademik tetapi juga berperan strategis dalam mendukung visi internasionalisasi kampus.
Dikutip dari radenintan.ac.id, dalam memaparkan materinya yang berjudul Logoly and Ecolinguistics: The Language Of Consumerism and Environmentalism, Peter menyampaikan, konsumsi adalah penyebab utama kerusakan lingkungan, termasuk polusi dan degradasi ekosistem.
“Bahasa yang digunakan sehari-hari memengaruhi pola pikir dan konsumtif manusia. Hal tersebut dapat berkontribusi besar terhadap meningkatnya budaya konsumsi yang berdampak langsung pada kerusakan lingkungan,” paparnya.
Menurutnya, keinginan manusia untuk selalu membeli dan memiliki hal baru didorong oleh narasi-narasi yang dibangun oleh perusahaan melalui bahasa iklan, media sosial, dan percakapan sehari-hari.
Peter pun menjelaskan, narasi konsumsi seperti “kerja keras bisa belanja lebih banyak untuk keluarga” telah menjadi cerita yang dominan dalam membentuk pola pikir masyarakat.
Ia mengutip dalam data konsumsi terbesar di Indonesia berasal dari sektor pakaian/fashion, elektronik, mainan/hobi, perabotan rumah, hingga perawatan diri. Ia menawarkan solusi berupa gerakan sustainable degrowth, yakni gaya hidup minimalis, menggunakan barang tahan lama, dan kembali ke tradisi lokal yang ramah lingkungan.
Selanjutnya, Khansa Nadiya, selaku mahasiswa PBI mengutarakan harapannya terkait dengan adanya kegiatan ini.
“Harapan saya semoga kegitan ini dapat diadakan secara rutin walaupun hanya setahun sekali, dan ini samgat berdampak yang positif bagi mahasiswa dan masyarakat luas, serta mendorong kurikulum yang lebih hijau di lingkungan UIN RIL, sehingga isu ekologi menjadi bagian integral dari pendidikan Islam Kontemporer,” harapnya.
Reporter : Alesandria Ramadhani H