WARGA BANDAR LAMPUNG RESAH, AIR LIMBAH DARI TPA BAKUNG DIDUGA MASUK KE PEMUKIMAN

(Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela melakukan pemeriksaan dugaan pencemaran lingkungan akibat air lindi TPA Bakung di sekitar Perumahan Keteguhan Permai Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandarlampung. Sumber : ANTARA/HO-Pemprov Lampung)

Bandarlampung, April 2025 – Warga yang tinggal di sekitar TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Bakung, terutama di Kelurahan Keteguhan, Teluk Betung Timur, lagi-lagi dibuat resah. Pasalnya, setiap kali turun hujan deras, muncul aliran air hitam pekat dan berbau tidak sedap dari tempat pembuangan limbah itu.

Air yang biasa disebut “lindi” ini mengalir hingga pemukiman warga, membuat lingkungan menjadi kotor dan beraroma tidak sedap, bahkan dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, dengan sigap langsung turun ke lapangan untuk mengecek kondisi di sana.
“Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa limbah cair dari timbunan sampah atau air Lindi dari TPA Bakung mengalir ke pemukiman. Saat hujan, air limbah tersebut masuk ke rumah-rumah warga”. Kata Jihan, dikutip dari Antara News Lampung, Selasa (16/4/2025).

Sementara itu, Pemerintah Kota Bandarlampung sudah mulai mengambil langkah awal. Mereka menambah kapasitas kolam penampung lindi di TPA Bakung, agar air limbah tidak mudah meluap saat hujan deras. Saat ini kolamnya ditinggikan hingga 60 cm.

Namun dari sisi lain, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Lampung merasa jika masalah ini sudah lama terjadi dan belum ada penanganan serius dari pemerintah. Direktur WALHI Lampung, Irfan Tri Musri, menyampaikan bahwa pencemaran dari TPA Bakung sudah terjadi selama bertahun-tahun.
“Ini bukan kejadian pertama, limbah air Lindi dari TPA Bakung sudah mencemari lingkungan selama bertahun-tahun, dan belum ada penanganan yang benar-benar tuntas,” ujar Irfan, sebagaimana dilansir dari Kumparan Lampung, Jumat (18/4/2025).

Warga sangat berharga pemerintah dapat mencari solusi jangka panjang, agar masalah seperti ini tidak terulang secara terus-menerus. Dikarenakan, selain membuat lingkungan tidak nyaman, limbah ini juga dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Reporter : Ning Aisyah Rahmadilla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *