Gambar1-fotoinidiambildiRumahMakanmasYantolamonganyangterletakdiJl.Kimaja WayHalim,BandarLampung,pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan serbuan makanan modern yang semakin membanjiri pasar, muncul sebuah fenomena menarik di Indonesia, yaitu bangkitnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner tradisional. Para pelaku UMKM khususnyapada„RumahMakan mas YantoLamongan‟,inidengangigihmempertahankandanbahkanmengembangkankekayaancitarasa warisanleluhur,menawarkanalternatifyangotentikdankaya akannilaibudayaditengahhomogenisasi selera global. Kebangkitan ini ditandai dengan semakin banyaknya inovasi dalam pengemasan dan penyajianmakanantradisionalagarlebihmenarikbagigenerasimuda,pemanfaatanplatformdigital untukpemasaran yanglebihluas,sertakolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan daya saing.
Meskipun tantangan dari persaingan dengan makanan cepat saji dan tren kuliner asing sangat besar, UMKMkulinertradisionalmemilikisejumlahkeunggulankomparatif.Keunikanrasayangberasaldari rempah-rempahalamidanresepturun-temurunmenjadidayatariktersendiribagi konsumenyang mencari pengalaman kuliner yang berbeda dan memiliki nilai historis. Selain itu, kesadaran masyarakatakan pentingnya melestarikan warisan budaya juga turut mendorong permintaan terhadap makanan tradisional. Dukungan dari pemerintah dan komunitas lokal, baik dalambentukpelatihan, permodalan, maupun promosi, juga menjadi faktor krusial dalam keberhasilan UMKM kuliner tradisional untuk tetap eksis dan berkembang di era modern ini. Dengan semangat inovasi dan adaptasi, para pelaku UMKM ini membuktikan bahwa kuliner tradisional Indonesia memiliki daya tahan danpotensibesaruntukterusberjayadi tengah gempuranmakanan modern.
Bangkitnya UMKM kuliner tradisional di tengah gempuran makanan modern menjadi fenomena menarik yangpatut dianalisis.Apa yangterjadi adalahmunculnyakembali semangatdaninovasi di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner
tradisional. Mereka tidak lagi hanya terpaku pada resep kuno, namun mulai beradaptasi dengan zamantanpamenghilangkanotentisitasrasa.Siapasajayangterlibatdalamkebangkitanini?Tentusaja para pelaku UMKM itu sendiri, mulai dari pedagang kaki lima, pemilik warung makan sederhana, hingga pengusaha kuliner rumahan. Selain itu, konsumen yang semakin sadar akan nilai budaya dankesehatandalammakananjugamenjadipendorongutama.Takketinggalan,peranpemerintahdan komunitas dalam memberikan dukungan, pelatihan, dan promosi turut andil dalam fenomena ini. Kapan fenomena ini mulai terlihat signifikan? Meskipun makanan modern terus berkembang, kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan kuliner tradisional semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.
Laluiamenyampaikankeluhkesahnyaterkaitkulinereramoderen“Sayasangatsenangsekalidapat menstabilkanpenjualankamidieragempuranmakananmoderensekarang,walaupunpendapatankami tidak se stabil dulu sebelum era gempuran makanan modern ramai”ujar ilham(pedagang).Hal ini didorong oleh rasarindu akan citarasaotentik dan kekhawatiran akan hilangnya makanan khasdaerah. Dimanakebangkitaniniterjadi? Fenomenainitidak terbataspadasatu wilayahsaja, melainkanmeluas di berbagai daerah di Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa. Setiap daerah memiliki kekayaan kuliner tradisionalnya masing-masing yang kini mulai kembali diperkenalkan dan dikembangkan.
Mengapa UMKM kuliner tradisional ini bangkit kembali? Beberapa faktor menjadi penyebabnya. Pertama, adanya kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya melestarikan budaya dan identitas bangsa melalui makanan. Kedua, munculnya tren gaya hidup sehat yang membuat orang kembali mencari makanan yang lebih alami dan minim bahan pengawet, yang seringkali menjadi keunggulan kuliner tradisional. Ketiga, inovasi dan kreativitas para pelaku UMKM dalam mengemasdanmempromosikanprodukmerekaagarlebihmenarikbagikonsumenmodern,termasuk pemanfaatan platform digital.
Bagaimanakebangkitaniniterwujud?ParapelakuUMKMmulaimelakukanberbagaiupaya,seperti memodifikasitampilandankemasanprodukagarlebihmenarik,berinovasidenganvarianrasabaru namun tetap mempertahankan ciri khas, memanfaatkan media sosial dan platform online untuk pemasaran yang lebih luas, serta berpartisipasi dalam berbagai festival kuliner dan pameran.
Merekajugamulaimemperhatikankualitasbahanbaku,menggunakanbahan-bahanlokalyang segar,danmenjagakebersihandalamprosesproduksi.Denganberbagaiupayaadaptasidaninovasi ini,UMKM kuliner tradisional mampu menunjukkan eksistensinya dan bahkan bersaing dengan gempuranmakananmodern,membuktikanbahwawarisankuliner Indonesiatetapmemilikidayatarik yangbesar.
Reporter:Muhammad Favian Pratama